cover
Contact Name
Supandi
Contact Email
dr.supandi@uim.ac.id
Phone
+62818572332
Journal Mail Official
jahsanamedia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ahsana Media : Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian ke-Islaman
ISSN : 23549424     EISSN : 25497642     DOI : https://doi.org/10.31102/am.v7i02.2021
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ahsana Media: Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman dengan nomer Print-ISSN: 2355-0104 and Online-ISSN: 2549-7642, this journal is published by Islamic Religious Fakulty Universitas Islam Madura Pamekasan. Journal published twice a year, every February and Juli. This journal contains conceptual articles and research result report about education and research. To access the articles published in this journal
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman" : 9 Documents clear
PERSPEKTIF MUHADDITSIN TENTANG KEDUDUKAN THABAQAH DAN RAWI HADITS ummu kulsum
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.027 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.11-20

Abstract

The term Hadith is the words of the Prophet, all the actions of the Prophet, and all the conditions of the Prophet, with the existence of the Knowledge of Thabaqah, giving the opportunity for the ahlul hadith to determine the rawi, sanad and matan of a hadith based on a more specific group in the narration of a hadith. Knowledge of thabaqah, 'Ulama look to the glory of friendship with the Prophet, which made all friends dalah thabaqah. In this case it is determined how the rank of thabaqah is based on which level the thabaqah level consists of twelve levels, on the other hand there is a mention of five thabaqah. In Thabaqah and rawi hadiths are determined by the following formulas: 1) how is the attitude of Thabaqah and Rawi Hadith according to Muhaddisin's perspective, 2) How do muhadditsin determine the levels of thabaqah in hadith narrations. Keywords: Knowledge of Thabaqah, Rawi Hadith, The Muhaddithin.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN PROFETIK PADA ANAK USIA GOLDEN AGE Mohammad Farah Ubaidillah, Misnawi, Suwantoro
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.155 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.1-10

Abstract

Anak adalah rezeki yang sangat diharapkan kehadirannya oleh setiap orang tua. Selain itu, anak juga merupakan Amanah dari Allah yang harus dirawat dan dijaga tumbuh kembangnya. Untuk itu setiap orang tua akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat. Kesiapan orang tua dalam mengasuh anak akan menjadi modal kuat dalam menyiapkan generasi sholih dan sholihah. Tulisan ini adalah penelitian pustaka yang bermanfaat sebagai acuan bagi orang tua untuk meningkatkan kemampuan dalam mengasuh anak-anak mereka. Di dalamnya akan dibahas tentang praktek Rasulullah dalam mendidik dan berinteraksi dengan anak-anak pada usia golden age. Usia ini merupakan periode anak mampu menerima semua informasi yang ia dapatkan secara cepat dan merekamnya di otak secara kuat. Oleh karena itu, apabila pendidikan yang berkualitas diberikan pada anak di usia tersebut, maka pada masa yang akan datang akan lahir generasi unggul yang sholih dan sholihah yang dicita-citakan sebagai generasi emas.
ANALISIS METODE PEGAWAI SYARAK DI KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT PERSPEKTIF SYAR’I DAN ASTRONOMI Andi Muhammad Fuad, Abdur Rahman Adi Saputera, Jamiliya Susantin, Moh. Luthfi Djauhari
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.337 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.28-40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengupas dan menganalisa Pola Dan Paradigma Pegawai Syarak Di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Dalam Menentukan Arah Kiblat serta metode yang digunakannya, Jenis penelitan yang digunakan adalah kualitatif atau penelitian lapangan atau field research, dan menggunakan metode Pendekatan Normatif dan sosial. Sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1) Teknik pengukuran, 2) Teknik komunikasi langsung, selanjutnya data dianalisis melalui tehnk konstruksi berfikir deduktif, yang bersifat khusus pada sampel kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Penentuan arah kiblat shalat Pegawai syara’ di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango menggunakan dua metode. Metode tradisional dan metode moderen. 2) Metode yang digunakan untuk menentukan arah kiblat shalat oleh pegawai syara’ sebagian besar belum maksimal karena landasan pengukurannya belum jelas, juga metode yang digunakan masih menghasilkan arah kiblat yang berbeda-beda
TRADISI BERKOPIAH DALAM ETIKA SANTRI (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN MATHLABUL ULUM DESA JADDUNG) Syaiful Anam, Iskandar Zulkarnaen
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.3 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.51-62

Abstract

Permasalahan etika merupakan masalah universal, masalah yang menjadi perhatian banyak orang. Etika sering juga disama artikan dengan akhlaq, dan kerusakan akhlak seseorang akan berakibat atau berdampak pada orang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak orang yang rusak akhlaknya maka akan guncanglah keadaan masyarakat itu, oleh karena itulah akhlak yang baik merupakan pondasi kokoh bagi terciptanya hubungan baik antara orang-orang muslim. Mengenakan songkok dalam aktivitas kemasyarakatan di Indonesia merupakan suatu wujud simbol pergaulan yang setara serta simpel. Penyetaraan serta kesederhanaan itu nampak dalam wujud suatu Kopiah yang umumnya cuma terdiri satu faktor warna gelap serta wujud Kopiah yang semacam tabung menjajaki kepala penggunanya. Dari ulasan tersebut, ada dua fokus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yakni mengenai konsep tradisi berkopiah di Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Desa Jaddung dan relasi antara tradisi berkopiah dan etika santri di pesantren tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber datanya adalah Pengasuh pesantren, pengurus, dan santri. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh adalah santri Mathlabul Ulum Desa Jaddung menjadikan tradisi berkopiah sebagai etika santri yang sangat ditekankan di pesantren, karena bagi pesantren tersebut, kopiah berfungsi sebagai penjaga sikap dan prilaku santri, karena kopiah tidak hanya atribut yang dipakai santri yang merupakan simbol pelindung kepala saja,namun simbol kopiah memiliki makna bahwa pemakainya harus berusaha melindungi isi kepalanya dari berpikir dan bertindak negatif.
PENDIDIKAN BERWAWASAN METAFISIKA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Moh Afiful Hair
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.463 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.21-27

Abstract

Penemuan-penemuan baru yang terdapat pada abad modern ini hasil buah dari pendidikan yang terus berkembang. Pada kenyataannya, pengetahuan yang dihasilkan dari proses pendidikan itu berdampak positif maupun negatif. Dalam konteks ini perlu dikedepankan pendidikan yang berwawasan metafisika, yaitu pendidikan yang mentrsansfer pengetahuan, sikap dan moral yang berwawasan masa depan. Wawasan masa depan ini dalam Islam lebih dekat dengan konsep “al-akhirah”. Yaitu pendidikan yang bertanggung jawab. Tulisan ini berupaya menguraikan pendidikan yang terkait metafisikan ditinjau dalam perspektif Islam. Ini disebabkan karena selama ini peranan metafisika dari sisi keilmuan diragukan. Orang meragukan adanya ilmu metafisika. Tetapi keraguan itu dijawab dengan dua hal. Pertama, bila metafisika ditolak, semua cabang filsafat mesti ditolak. Kedua, metafisika merupakan jawaban paling sistematis, paling luas dan paling dalam dari kehausan intelektual manusia.
INTEGRASI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENDEKATAN INTERDISIPLINER Durhan Durhan
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.123 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.41-50

Abstract

Pembelajaran pendidikan agama Islam selalu dinilai negatif. Pembelajaran materi ini selalu dikaitkan dengan pembelajaran klasik dan kampungan. Alasannya, pembelajaran ini tidak kreatif dan inovatif. Materinya tidak bisa lepas dari baik dan buruk atau halal dan haram. Penyampaian materi-materi seperti itu selalu disampaikan dengan cara-cara konvensional. Karena itu, pada penelitian ini, pendidikan agama Islam dilakukan inovasi dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme dengan pendekatan interdisipliner. Maka, tujuan penelitian ini dimaksudkan agar pendidikan agama Islam tidak hanya dinilai sebagai pendidikan yang hanya berkutat pada ranah keagamaan. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini berbentuk penelitian pustaka dimana materi dan sumber lacakan datanya terfokus kepada artikel, jurnal, buku-buku dan literatur lain yang masih ada hubungannya dengan penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan adalah content analysis dan diskriptif analisis. Adapun hasil dari penelitian ini adalah; a) perserta didik mempunyai semangat baru untuk mengikuti pembelajaran PAI; b) peserta didik tidak merasa bahwa mereka mendapat pemahaman baru diluar materi PAI; c) peserta didik baru sadar bahwa materi PAI tidak hanya fokus pada halal dan haram; d) pembelajaran terasa enjoy dan tidak menjenuhkan. Pembelajaran pendidikan agama Islam selalu dinilai negatif. Pembelajaran materi ini selalu dikaitkan dengan pembelajaran klasik dan kampungan. Alasannya, pembelajaran ini tidak kreatif dan inovatif. Materinya tidak bisa lepas dari baik dan buruk atau halal dan haram. Penyampaian materi-materi seperti itu selalu disampaikan dengan cara-cara konvensional. Karena itu, pada penelitian ini, pendidikan agama Islam dilakukan inovasi dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme dengan pendekatan interdisipliner. Maka, tujuan penelitian ini dimaksudkan agar pendidikan agama Islam tidak hanya dinilai sebagai pendidikan yang hanya berkutat pada ranah keagamaan. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini berbentuk penelitian pustaka dimana materi dan sumber lacakan datanya terfokus kepada artikel, jurnal, buku-buku dan literatur lain yang masih ada hubungannya dengan penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan adalah content analysis dan diskriptif analisis. Adapun hasil dari penelitian ini adalah; a) perserta didik mempunyai semangat baru untuk mengikuti pembelajaran PAI; b) peserta didik tidak merasa bahwa mereka mendapat pemahaman baru diluar materi PAI; c) peserta didik baru sadar bahwa materi PAI tidak hanya fokus pada halal dan haram; d) pembelajaran terasa enjoy dan tidak menjenuhkan.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM DAN URGENSINYA DI INDONESIA Syamsul Rijal
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.542 KB) | DOI: 10.31102/am..7.01.2021.72-82

Abstract

Multicultural education was born in different parts of the world not in a vacuum, it was born because of the reality of multiculturalism that should exist. A struggle for equality and equality, democracy and human rights. The process of democratization usually requires recognition of human rights that do not distinguish human differences over skin color, religion, customs, culture or gender. The concept of multicultural education within the framework of Islamic education, can be realized with a long and continuous business process and efforts. Both are highly relevant and accommodating to issues of pluralism and democracy. This can be traced from the basic principles of multicultural education and Islamic education which are very relevant. Both are highly regarded for human rights and have a strong commitment to realize it. The implementation of multicultural Islamic education can be realized not only in the realm of formal education an-sich, it can take place in non-formal education, family and the wider community. Of course, with a long and sustainable process in addition to the improvement and preparation of a more comprehensive system in the curriculum, infrastructures, learning models to the competence of educators must be adapted to these ideals. Indonesia as a country that has a variety of cultural people in building national and state life needs to develop education that has multicultural insight. Through the principle of "Bhineka Tunggal Ika" as stated in the basis of the state and through multicultural education is expected to achieve a peaceful, harmonious, and upholding the values of humanity as mandated in the constitution.
KAJIAN AL-QUR’AN TENTANG TAJHIZUL JANAZAH ERA PANDEMI COVID-19 DI MASYARAKAT Mujiburrahman Mujiburrahman; Umar faruq
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.586 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.63-71

Abstract

This article has been discussed about the study of the Qur'an on tajhizul Jenazah which is attacked by COVID-19 virus. The analysis of this article is the Qur'an’s verses that have been discussed about the tajhizul Jenazah. The method used by the author is conceptual thematic; the author collects data of the sourced from the Qur'an (primary) related to tajhizul Jenazah that occurred in the community during the covid-19 pandemic, as well as referring to books used as literature related to the theme of discussion. Allah Swt said about His respect to Adam and His noble who is given to thim, dnd mentions that He created them in the best form. Islamic rules regarding tajhizul Jenazah show that Islam greatly glorifies mankind, not only when its lifetime, when it has died, jenazah must be treated properly. Tajhizul Jenazah is one of the fiqh studies that must be quasi by the younger generation so that it is formed in the current of globalization era that can still increase the knowledge and can be applied in society.
EFEKTIFITAS PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH WAKAF DI KUA OMBEN KABUPATEN SAMPANG-MADURA jamiliya susantin; Ramalatika Ramalatika
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.245 KB) | DOI: 10.31102/am..7.1.2021.83-92

Abstract

The implementation of waqf that occurs in the omben subdistrict is still done by religious law or on the basis of mutual trust, so that until now there are still many waqf land that does not have a certificate, which at some point could be the waqf land is sued by the heirs of the waqf (Wakif) and stated that the land belongs to him and whenever the waqf land can be taken by the heirs because the land is still in his personal name. Therefore, in order for thewakafan not to cause problems in the future, the Office of Religious Affairs (KUA) has an active role in handling the issue of the waqf as the Waqf Pledge Deed Official (PPAIW). In this study the author used a field research approach, where researchers must jump directly into the field involved with the local community. Data collection in the field that aims to explain the certification of waqf land in Omben Sampang Subdistrict. The results of this study stated that the role of KUA Omben in the creation of waqf land certificates only helps the community so that the waqf land can have legal force so that there is no dispute in it, by making a Deed of Waqf Pledge (AIW) which will be continued by making waqf land certificates submitted to the land office and assisting the administrative process only. And the efforts made by kua Omben to realize the importance of waqf land certificate is considered ineffective to see from the number of waqf land that still does not have a waqf land certificate. Although all efforts have been made but the community still does not register its waqf land to the Office of Religious Affairs (KUA) Omben as the Office of the Maker of Waqf Pledge Deed (PPAIW).

Page 1 of 1 | Total Record : 9